<p style="margin: 1em 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; line-height: 22px; font-family: Roboto, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.16px; text-rendering: optimizespeed; -webkit-font-smoothing: antialiased; color: rgb(51, 51, 51);"> <span style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline;">TEMPO.CO</span>, <span style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline;">Jakarta</span> - Ilmuwan <a href="https://www.tempo.co/tag/cina" rel="noopener" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font: inherit; vertical-align: baseline; text-decoration-line: none; color: rgb(0, 176, 255);" target="_blank">Cina</a> berhasil memanen beras air laut yang tahan alkali yang ditanam di Provinsi Shandong, Cina timur.</p> <p style="margin: 1em 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; line-height: 22px; font-family: Roboto, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.16px; text-rendering: optimizespeed; -webkit-font-smoothing: antialiased; color: rgb(51, 51, 51);"> Panen ini menandai keberhasilan awal dari rencana ambisius untuk meningkatkan produksi beras Cina dan memberi makan tambahan bagi 80 juta orang.<span style="font-size: 16px; letter-spacing: 0.16px;">Dilansir dari Russia Today, 27 Oktober 2018, jenis beras baru, yang berhasil dipanen oleh sekelompok ilmuwan di kota tepi pantai Qingdao, Cina timur, terungkap setahun lalu. Beras laut yang dapat tumbuh di dataran pasang surut atau tanah garam beralkali dikembangkan dengan menyilangkan varietas padi yang berbeda.</span><span style="font-size: 16px; letter-spacing: 0.16px;">"Jika ada bencana alam, karena Cina memiliki populasi yang besar, sulit untuk mengandalkan mengimpor makanan dari luar negeri karena ada hambatan logistik. Jika orang Cina kelaparan karena kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana alam, akan ada kerusuhan sosial dan faktor-faktor destabilisasi bagi dunia," kata Wakil Direktur Pusat Litbang Padi Laut Qingdao, Guodong Zhang, kepada kantor berita RT.</span></p>
Ilmuwan Cina Sukses Kembangkan Beras Air Laut
28 Oct 2018