<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;">  Siswa SMP Permata Insani Islamic School Tangerang mengembangkan teknologi pengolahan sampah dengan memanfaatkan belatung. Hal tersebut diketahui ketika acara Gelar Teknologi Tepat Guna XIV tingkat Provinsi Banten tahun 2018 di Alun-alun Barat Kota Serang, Senin (10/9).</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yangmembuka acara tersebut sangat tertarik dengan teknologi pengolahan sampah yang dikembangkan siswa-siswi SMP Permata Insani School Tengerang tersebut.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Andika mendatangi stan milik SMP Permata Insani School Tangerang dan menggali informasi lebih dalam terkait teknologi pengolahan sampah tersebut.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Teknologi pengolahan sampah tersebut ternyata dikembangkan oleh siswa-siswi SMP berdasarkan pengalaman empiris yang mereka alami sendiri ketika menghadapi persoalan menumpuknya sampah organik maupun anorganik di sekolah mereka selama ini.<span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;"> </span>“Alhamdulillah Pak sekarang sampah di sekolah kami sudah bisa kita olah menjadi kompos yang bermanfaat untuk pertanian,” kata siswi SMP Permata Insani Islamic School Tangerang yang bertugas di stan tersebut kepada Andika.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Selanjutnya Andika juga tampak tertarik dengan penemuan siswa sekolah di Kota Tangerang yang menemukan aplikasi belajar matematika pada android yang diberi nama “A Vivid New Vision.” “Intinya saya secara pribadi maupun sebagai kepala daerah sangat mendukung kegiatan-kegiatan riset seperti ini yang menemukan teknologi tepat guna, apalagi ini kan dilakukan oleh anak-anak muda,” kata Andika.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Andika dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten, memberikan apresiasi atas terselenggarakannya gelar teknologi tepat guna tersebut. Menurut Andika, teknologi tepat guna adalah sebuah gerakan ntuk menerapkan aplikasi teknologi bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> “Ini merupakan awal untuk mengubah <em style="box-sizing: border-box;">mindset</em> masyarakat untuk memanfaatkan atau menciptakan teknologi tepat guna dalam menunjang proses pembangunan,” kata Andika.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Teknologi tepat guna, lanjut andika, harus menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi <em style="box-sizing: border-box;">mainstream</em> (arus utama), yang pada umumnya beremisi, banyak limbah dan mencemari lingkungan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Lebih jauh Andika berpesan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota agar terus berinovasi mengedepankan teknologi tepat guna berbasis pembangunan pedesaan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Menurutnya, teknologi tepat guna di desa harus diprioritaskan menuju industrialisasi pedesaan yang merupakan konsep pengelolaan sumber daya di wilayah perdesaan dengan mengedepankan prinsip industri berbasis budaya, peningkatan peranan strategis industri kecil, industri berbasis modal sosial, agro-industri, bio-industri, termasuk pemanfaatan teknologi.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> Andika mengatakan, teknologi tepat guna membutuhkan suatu kawasan terpadu sebagai pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas. Karena itu dibutuhkan kajian berbagai lembaga baik perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah dan swasta. “Karena itu, saya berharap di setiap kabupaten/kota terdapat techno park sebagai solusi teknis pengembangan industri berbasis masyarakat dan kebutuhan komunitas untuk peningkatan value produk industri kecil dan menengah,” ujarnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 25px; color: rgb(0, 0, 0); padding: 0px; line-height: 1.6; font-size: 18px; letter-spacing: 0.2px; font-family: Montserrat;"> <em style="box-sizing: border-box;">Techno park</em> tersebut, kata Andika, berfungsi sebagai center of excellent yang mampu menjadi disseminator teknologi sekaligus sebagai motor penggerak kemajuan industri yang berbasis teknologi sesuai kebutuhan dan keunggulan spesifik di masing-masing daerah. <em style="box-sizing: border-box;">“Techno park</em> dapat menjadi one stop interface antara industri dan perguruan tinggi. Techno park merupakan sarana alih teknologi dan proses komersialisasi hasil-hasil penelitian dari akademisi,” ujarnya.</p>
Siswa SMP di Tangerang Kembangkan Teknologi Olah Sampah
10 Sep 2018