<p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);">  Kayu limbah hasil industri mebel biasanya hanya jadi sampah. Tapi, di tangan keluarga muda ini, kayu-kayu limbah mampu diubah menjadi hiasan yang justru menambah keindahan rumah.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);"> Adalah Yusuf dan Kurnia Nur Arifiana, sepasang suami istri dari Padukuhan Dhuri, Desa Tirtomartani, Kabupaten Sleman, DIY. Berbekal kreativitas, mereka mampu mengubah limbah menjadi hiasan indah.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);"> Bergelut dengan dunia mebel memang sudah dilakoni pasangan muda ini sejak lama. Namun, selama bergelut di dunia mebel, kayu-kayu sisa mebel itu hanya terbuang percuma.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);"> Awal kayu-kayu limbah tersebut hanya dibuat menjadi barang-barang dapur. Namun, seiring berjalannya waktu mereka mulai membuat bingkai yang dituliskan dengan kata-kata unik atau pesan-pesan di tengahnya.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);"> Belakangan, bingkai-bingkai berpesan itu banyak terlihat di toko-toko, maupun kafe-kafe yang ada di Yogyakarta. Kehadiran bingkai-bingkai itu kerap memberi kesan segar bagi tempat-tempat yang memajangnya.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(255, 255, 255); font-family: "Open Sans", sans-serif; background-color: rgb(32, 32, 32);"> Berikut video lengkapnya.</p>
Melirik Potensi Ekonomi Limbah Kayu.
10 Sep 2018