<p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> <span style="background: transparent; box-sizing: border-box; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 16px; text-align: center; font-family: osb;">Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kerabat Penyu Lombok, masyarakat setempat, dan wisatawan melepasliarkan sejumlah tukik jenis penyu hijau (Chelonia mydas) di Pantai Kuranji, Lombok Barat. Kerabat Penyu Lombok merupakan komunitas binaan BKSDA NTB yang terdiri dari masyarakat setempat yang secara sukarela bersedia berkontribusi dalam usaha konservasi penyu di Kuranji sebagai salah satu Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Penyu di NTB</span>.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> Kegiatan pelepasliaran tukik dilanjutkan dengan acara diskusi bersama terkait aktivitas konservasi penyu di Kuranji. Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA NTB, Lugi Hartanto mengapresiasi komitmen Komunitas Kerabat Penyu Lombok yang terus dipertahankan dalam kegiatan pelestarian penyu. Ia menyebutkan, organisasi ini merupakan sentra konservasi penyu di luar kawasan konservasi. “Kalau dulu kita masih sangat sering menemukan telur penyu beredar di pasar, sekarang sudah mulai jarang,<span style="background-color: transparent; font-size: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-variant-caps: inherit; font-weight: inherit; letter-spacing: 0px;">Fakta ini menunjukkan, keberadaan komunitas ini mampu mengedukasi masyarakat sekitar terkait satwa dilindungi, khususnya penyu. “BKSDA NTB tidak memaksakan harus menemukan telur berapa banyak setiap patroli, karena apresiasinya bukan pada jumlah telurnya melainkan terhadap jerih payah pelestarian penyu yang komunitas lakukan," terang Lugi.</span></p> <p> <article class="konten" style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 1em 0px 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 16px; text-align: center; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> <p style="background: transparent; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant: inherit; font-weight: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; text-align: left; letter-spacing: 0px;"> Kegiatan pelepasliaran penyu ini ditutup dengan menyerahkan rompi dan senter kepada komunitas, yang diserahkan langsung oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA NTB, Lugi Hartanto.</p> <div>  </div> </article></p>
BKSDA NTB Lepasliarkan Penyu Hijau
16 Sep 2018