<p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  Musim kemarau yang masih berlangsung di wilayah Jawa Barat termasuk di Bandung Raya berpotensi menciptakan bencana kebakaran di sejumlah hutan. Salah satunya berada di kawasan hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani (Persero) Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Utara.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Administratur Perhutani KPH Bandung Utara Komarudin mengungkapkan sejumlah upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran di wilayah kawasan hutan yang dikelola mencapai 20.560 hektare di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Subang dan Purwakarta tersebut. Salah satunya adalah dengan membentuk satuan petugas yang mengawasi hutan selama 24 jam. "Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, LMDH, BPBD dan aparat desa untuk mengantisipasi bencana kebakaran," ungkapnya, Selasa (28/8).</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Ia mengungkapkan jika ditemukan kejadian kebakaran, maka harus segera dilakukan tindakan pemadaman supaya api tidak bertambah besar. Sejauh ini, kata Komarudin, belum ditemukan adanya indikasi kebakaran hutan.</p>
Perhutani Bandung Utara Antisipasi Bencana Kebakaran
28 Aug 2018