Kapolda Kalbar Tegaskan Belum Ada Indikasi Perusahaan Bakar Lahan i

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menegaskan berdasarkan penyidikan oleh pihaknya, belum ada perusahaan sawit yang terindikasi sebagai pelaku pembakaran lahan di Kalimantan Barat. “Hasil penyidikan kami tidak ada koorporasi yang jadi pelaku pembakaran karhutla. Kalau ada laporkan. Sampai saat ini belum ada,” ungkapnya di sela-sela Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Penanganan Karhutla di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (28/8/2018) siang. Jenderal bintang dua ini menimpali rapat koordinasi yang digelar bersama para pemangku kepentingan dan perusahaan perkebunan sawit ini juga menjadi momentum evaluasi. “Sampai saat ini ada 27 tersangka yang kita proses terkait pembakaran hutan dan lahan. Dari jumlah itu, yang ditahan ada 14 orang. Yang lain tidak dilakukan penahanan karena beberapa sebab, diantaranya seorang wanita yang punya bayi dan pertimbangan lainnya,” terangnya. Terkait penyegelan lima perusahaan perkebunan di wilayah Kabupaten Kubu Raya oleh Tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kapolda mengatakan bahwa pihaknya akan melihat data dan bukti-bukti penyebab penyegelan. “Akan kami sinkronisasikan dan koordinasikan dengan rekan-rekan dari KLHK. Kami belum tahu secara detailnya. Prosesnya kan bisa dikoordinasikan, Silahkan saja teman-teman media mengawal dan mengikuti kasus hukum itu,” imbuhnya. Polda Kalbar juga akan lakukan penyelidikan apakah ada unsur pidana atau tidak. Ketika ditemukan ada unsur pidana, maka bisa ditingkatkan ke penyidikan untuk menentukan siapa pelaku dan tersangkanya. “Teman-teman semua bisa lakukan pengawasan dan pengawalan dalam proses ini. Untuk kasus yang terjadi di tahun 2015, saya akan dalami dulu. Pelan-pelan, satu per-satu dulu. Nanti bisa kita bongkar. Fokus ke tahun 2018 dulu ya,” tegasnya. Antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kata dia, merupakan tanggung jawab bersama. Dampak karhutla begitu terasa bagi kesehatan dimana ada kasus warga yang meninggal dunia karena terpapar kabut asap, lantas sekitar 2 ribuan orang harus terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). “Karhutla menelan korban jiwa yang terbakar hangus di beberapa wilayah. Kabut asap juga menganggu aktivitas ekonomi, sosial dan lainnya,” terangnya Kapolda bersyukur terjadi hujan di enam wilayah kabupaten/kota di Kalbar. Air hujan yang turun dapat meredam dan merendam gambut. Ia berharap daerah-daerah lain juga turun hujan agar hotspot bisa nihil dan kabut asap hilang. “Mari bersama-sama berdoa, karena tidak ada cara lain hanya hujan yang mampu meredam asap ini. Segala macam upaya sudah kita lakukan dengan masyarakat lokal,