<p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Newcastle- Lebih dari delapan juta ton plastik tenggelam ke dasar laut setiap tahunnya, sedangkan diperkirakan ada 300 juta ton yang mengambang di laut. Ilmuwan memprediksi bahwa jumlah <a href="https://www.liputan6.com/global/read/3185393/indonesia-kurang-dana-untuk-bersihkan-laut-dari-sampah-plastik" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: rgb(246, 118, 56); text-decoration-line: none;" title="sampah plastik">sampah plastik</a> akan lebih banyak daripada jumlah ikan pada tahun 2050.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Laut kita sekarang diduga mengandung sekitar 51 triliun partikel mikroplastik. Jumlah ini 500 kali lebih banyak dari jumlah bintang di galaksi Bima Sakti.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> "Limbah plastik ditemukan di mana-mana. Ada di Arktik, bagian tengah Pasifik, Palung Mariana, di dalam perut paus, kura-kura dan hampir 90 persen di dalam perut burung laut. Plastik ada di meja kita, air keran, bahkan bir," ujar Oceans Campaigner Greenpeace Inggris Elena Polisano.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> "Kita terus-menerus memproduksi lebih banyak barang, dan akan berlangsung selama berabad-abad. Ini tidak hanya berkaitan dengan mereka yang tidak bertanggung jawab karena buang sampah sembarangan, tapi juga berkaitan erat dengan industri-industri yang memproduksi triliunan barang plastik sekali pakai, seperti tas, botol, kemasan makanan, tanpa memikirkan konsekuensi ke depannya. Kita harus memikirkan kembali bagaimana mendaur ulang sampah-sampah jenis itu," tegasnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Baru-baru ini, periset mendokumentasikan hampir 38 juta potongan plastik--dengan berat hampir 18 ton--telah terdampar di salah satu tempat paling terpencil di dunia: atol karang tak berpenghuni di Pasifik Selatan bagian timur.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Para ilmuwan menemukan ratusan kepiting berjalan di atas tutup botol dan stoples kosmetik, dengan satu kepiting bahkan mengubah bagian dalam kepala boneka menjadi rumahnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Segera setelah itu, sebuah ekspedisi mencatat bahwa pantai-pantai Arktik terpencil sangat tercemar dengan plastik, menghubungkan temuan tersebut ke plastik yang melayang ke utara sampai ke Atlantik dari Eropa dan Amerika Utara.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> sumber : liputan6</p>
Prediksi Sampah Plastik Lebih Banyak daripada Ikan pada Tahun 2050
03 Jun 2018