<p style="box-sizing: border-box; margin-top: 0px; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700; color: rgb(246, 118, 56);">Newcatle -</span> Para ilmuwan dari Newcastle University menguak fakta bahwa seluruh hewan-hewan laut yang tinggal di dasar samudra menelan <a href="https://www.liputan6.com/global/read/3180509/lobster-bertato-logo-pepsi-pencemaran-laut-semakin-parah" style="box-sizing: border-box; background-color: transparent; color: rgb(246, 118, 56); text-decoration-line: none;" title="sampah plastik">sampah plastik</a> dan serat buatan manusia. Hasil mengejutkan lainnya, yakni tidak ada bagian dari lautan di dunia yang tidak tersentuh oleh limbah tersebut.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px; text-align: justify;"> Penemuan ini mereka ungkap melalui pengujian terhadap 90 krustasea yang tersebar di palung yang membentang di Samudra Pasifik, di antaranya di Kepulauan Mariana, Jepang, Izu-Bonin, Peru-Chile, New Hebrides, dan Kermadec, yang memiliki kedalaman 10.890 meter di bawah permukaan laut.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> Di perut krustasea tersebut ditemukan beberapa bahan buatan manusia, termasuk <a href="http://www.liputan6.com/tag/pencemaran-laut" style="box-sizing: border-box; background-color: transparent; color: rgb(246, 118, 56); text-decoration-line: none;" target="_blank">plastik</a> nilon, PVC, dan PVA.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> Profesor ekologi kelautan Dr Alan Jamieson, yang juga memimpin studi tersebut, mengatakan, hasil penelitian ini amat mengejutkan.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> "Ada contoh di mana serat sebenarnya bisa dilihat di dalam isi perut (hewan laut) saat dikeluarkan," katanya, dikutip dari <em style="box-sizing: border-box;">The Independent</em>, Minggu, 31 Desember 2017.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> "Kami merasa harus meneliti ini, mengingat kami miliki akses ke beberapa tempat terpencil di Bumi, dan kami menggunakan sampel ini untuk membuka fakta menyedihkan tentang warisan umat manusia," imbuhnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> Jamieson menambahkan, hewan laut yang mendiami dasar samudra akan memakan apa saja, tergantung pada makanan yang turun dari permukaan.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> "Sampah yang dibuang ke lautan pada akhirnya akan kembali ke daratan atau tenggelam ke laut dalam, tidak ada pilihan lain," ucap Jamieson.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> "Begitu plastik-plastik ini sampai di dasar laut, tidak ada tempat lain yang bisa menampungnya. Maka dari itu, jumlahnya terus bertambah. Temuan ini sangat mengkhawatirkan. Melihat dan mengambil serat plastik dari perut hewan yang hidup di kedalaman hampir 11 kilometer di bawah permukaan laut hanya untuk mengetahui akar pemasalahan lingkungan akhir-akhir ini," lanjut Jamieson.</p> <p style="box-sizing: border-box; color: rgb(68, 68, 68); font-family: AcuminPro, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 14px;"> sumber : liputan6</p>
Ngeri, Sampah Plastik Ditemukan di Perut Semua Hewan Laut
03 Jun 2018