<p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> <span style="color: rgb(102, 102, 102); font-size: 15.75px;">New Delhi, India - </span>Sembilan dari sepuluh orang di planet ini menghirup udara berpolusi, kata Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO), dan polusi dalam ruangan merupakan masalah besar yang pada umumnya kurang disadari.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> Laporan terbaru WHO itu mengatakan polusi udara membunuh tujuh juta orang setiap tahun. Populasi yang terpinggirkan di tempat-tempat seperti Afrika dan Asia paling terkena dampaknya.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> “Ini hal mendasar dan tidak dapat diterima,” kata pejabat WHO Dr. Maria Neira.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> Udara kotor, baik di dalam dan luar ruangan, menyebabkan stroke, penyakit jantung, kanker paru-paru dan penyakit pernapasan kronis seperti asma.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> Sementara sebagian orang mengaitkan polusi dengan sumber-sumber luar ruangan seperti asap pabrik dan mobil, laporan WHO itu mengatakan polusi dalam ruangan menyebabkan hampir 4 juta kematian setahun.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> “Tiga miliar orang di seluruh dunia… hampir separuh dari populasi dunia… masih bergantung pada bahan bakar yang menyebabkan polusi untuk memasak, memanaskan ruangan atau untuk penerangan rumah,” kata Dr. Neira.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> Hal itu termasuk bensin, kayu, dan bahan bakar padu lain, bukannya sumber-sumber yang lebih bersih seperti listrik dan gas.</p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> Dr. Neira mengumumkan WHO akan bertemu dalam konferensi global pertama mengenai polusi udara pada akhir Oktober di Jenewa, untuk mencari intervensi dan solusi.<em style="box-sizing: inherit;"> [vm/al]</em></p> <p style="box-sizing: inherit; margin: 0px 0px 36px; padding: 0px; font-family: Skolar-Light-Latin, Georgia, Times, "Times New Roman", serif; font-size: 18px;"> sumber: amn</p>
WHO: 9 Dari 10 Orang Menghirup Udara Kotor
28 May 2018