<p> Sampah kiriman mulai menerjang kawasan pesisir di Kabupaten Badung sejak seminggu terakhir. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung setempat pun langsung menetapkan siaga satu terhitung dari awal November lalu. Kepala Dinas LHK Badung, Drs. I Putu Eka Merthawan, M.Si mengatakan sampah kiriman yang dihempas gelombang hingga ke Badung didominasi sampah plastic. Sejak seminggu ini sampah sudah terlihat dipantai baik dari wilayah Petitenget hingga Kuta ,meski belum bisa diprediksi jumlah lonjakan sampah kiriman, namun kami siaga 1 tangani sampah kiriman tahun ini , masih kami cek adanya tanda- tanda kumpulan sampah di tengah laut yang berjarak 25 kilometer sampai dengan 30 kilometer dari bibir pantai.</p> <p> Dengan penetapan sttus siaga satu tersebut, Kadis Lhk menginstruksikan jajaran Unit Reaksi Cepat (URC) stand by untuk melakukan langkah- langkah jika sewaktu- waktu sampah kiriman membludak. Termasuk kepada tim URC juga diminta mensosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat, dan terutama para wisatawan sehingga tidak terkejut dengansampah kiriman yang tiap tahun terjadi. Tim URC kami siagakan untuk mengamankan sampah kiriman 6 kilometer Pantai Seseh hingga Pantai Jimbaran. Mereka terdiri dari 2 kordinator, dibantu tiga alat berat yang siap kerja 12 jam sehari jika kondisi masih siaga , tidak hanya itu, jika Badung darurat sampah kiriman,kami akan menggerakan 30 kendaraan dan 700 personel guna membackup enam zona penanganan. Saat ini rata- rata perhari baru 5 ton sampah kiriman yang dominan berupa plastic, belum ada sampah batangan kayu dan ranting.</p> <p> Status siaga ini tidak bermaksud untuk menakut- nakuti masyarakat, namun bagian dari upaya antisipasi dini agar masyarakat paham bila pemerintah berupaya secara maksimal menanggulangi sampah kiriman, serta kmi harapkan semua pihk dapat bersinergi untuk secara bersama- sama mengantisipasi datangnya sampah kiriman, karena kami prediksi puncaknya akan terjadi pada Desember, untuk itu pihaknya meminta masyarakat tidak panik dan cemas, sebab serbuan sampah kiriman merupakan fenomena alam yang rutin terjadi setiap tahunnya, serta kami sudah menyiapkan SOP khusus untuk mengatasi persoalan sampah kiriman.</p>
DLHK BADUNG ANTISIPASI MEMBLUDAKNYA SAMPAH TIM URC DLHK SIAP SIAGA
21 Nov 2017