<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Sausapor, TN – Kabupaten Tambrauw Papua Barat, resmi mendeklarasikan dirinya sebagai Kabupaten Konservasi bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10, Senin (29/10) lalu.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Pelepasan Tukik Penyu Belimbing dan penanaman anakan pohon di pantai Sausapor secara simbolis oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno, Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, menandakan Sumber Daya Alam, laut dan hutan harus dijaga dan dilestarikan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> “Kabupaten Tambrauw sekarang sudah menjadi Kabupaten Konservasi, itu sebabnya satwa Penyu Belimbing yang merupakan icon Kabupaten Tambrauw dan hutan yang masih asli perlu dijaga dan dileatarikan,” ujar Dirjen Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Menurutnya, kekayaan hutan dan laut di Kabupaten Tambrauw kedepan akan menarik wisatawan untuk berkunjung di kabupaten ini. Oleh sebab itu hutan dan laut harus dijaga untuk pengembangan potensi wisata di Kabupaten Tambrauw.Bupati Tambrauw, Gabriel Asem, memberikan apresiasi kepada masyarakat Tambrauw, terlebih kepada pemilik hak ulayat yang mau bekerjasama dengan pemerintah daerah sehingga kedepan Tambrauw akan menjadi objek wisata unggulan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> “Dengan dideklarasikan Tambrauw sebagai kabupaten konservasi, ini pula akan mendidik masyarakat agar sadar pentingnya hutan maupun satwa yang ada di dalamnya. Dan itu semua akan kita jaga dan dikelola dengan baik agar menjadi objek wisata baik domestik maupun internasional,” ujar Bupati Gabriel Asem.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Dalam proses deklarasi tersebut, warga juga dilibatkan dengan cara melakukan sasi adat terhadap laut di sepanjang pantai Sausapor.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 17px; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Sasi atau larangan untuk mengambil hasil laut disepanjang pantai Sausapor ini dilakukan untuk kelangsungan hidup masyarakat Kabupaten Tambrauw, sekaligus memajukan potensi wisata di Sausapor.Proses itu pula disambut baik oleh Bupati Tambrauw dimana dirinya menilai hal itu adalah salah satu dukungan dari masyarakat dalam upaya pembentukan kabupaten konservasi.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px; clear: both; color: rgb(88, 88, 88); font-family: lato; font-size: 15px;"> Dalam prosesi tersebut, tamu undangan juga disugukan dengan tradisi masyarakat Papua yaitu Bakar Batu. Melalui tradisi tersebut, Dirjen SDA dan Ekosistem, Wiratno dan Bupati Gabriel Asem, dipersilahkan membuka Barapen atau Bakar Batu untuk mengambil makanan ubi-ubian yang sudah matang untuk disantap bersama.</p>
Sekarang Tambrauw Sudah Jadi Kabupaten Konservasi
31 Oct 2018