<p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama sejumlah pihak bertekad mengembangkan Suaka Margasatwa Rimbang Baling di Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, jadi destinasi wisata alam. Rencana pembukaan jalan menuju 12 desa di sana sudah disetujui dengan harapan bisa membuka daerah terisolir.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Kedepannya akan dibentuk polisi adat untuk menjaga kelestarian hutan di lokasi yang menjadi habitat satwa liar dilindungi itu. Jalan yang nantinya dibangun juga akan dijaga oleh polisi adat.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono, pengelolaan wisata Rimbang Baling sepenuhnya melibatkan masyarakat. Saat ini, sudah ada 12 desa yang setuju, begitu juga dengan pembentukan polisi adatnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> "Masing-masing desa akan ada polisi adatnya," kata Suharyono, Rabu (31/11/2018) siang.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Suharyono menyebutkan, jalan yang dibangun dimulai dari Desa Tanjung Belit hingga Pangkalan Serai. Tanjung Belit sendiri merupakan desa paling ujung di hulu yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Baca Lainnya: <a href="https://travel.trubus.id/baca/22326/taman-nasional-zamrud-ekologi-wisata-bermanfaat-di-riau" style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: none; background-color: transparent; transition-duration: 0.25s; color: rgb(229, 57, 53) !important;">Taman Nasional Zamrud, Ekologi Wisata Bermanfaat di Riau</a></span></p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Jalan yang dibangun, tambah Suharyono, bukan seperti jalan pada umumnya, melainkan jalan wisata. Lebarnya hanya satu meter dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> "Lebar satu meter, tak ada beton dan tidak ada aspal. Mungkin berupa paving blok sehingga aliran air tak terganggu," ujarnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Selain itu, jalan tersebut juga bisa menjadi jalur evakuasi apabila terjadi bencana dan membantu warga yang sakit untuk mendapat perawatan yang lebih baik di kota. Pasalnya selama ini, warga lebih banyak mengandalkan Sungai Subayang yang membelah kawasan itu dan sulit dilalui ketika musim kemarau dan musim hujan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Rencana pembangunan jalan ini, merupakan pertama kalinya di institusi naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyetujui pembangunan jalan di kawasan suaka marga satwa. </p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> "Secara undang-undang memungkinkan. Kenapa tidak (boleh), karena masyarakat yang akan menjaga. Untuk masyarakat itu memungkinkan," tegas Suharyono.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Tokoh masyarakat setempat, Tengku Muhammad Nizar yang juga Raja Gunung Sahilan (salah satu desa di sana) menjelaskan, sejak dahulu warga di sana menggunakan sungai dan hutan untuk bertahan hidup, sehingga kelestariannya bisa terus dijaga.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> "Nenek moyang kita dulu memandang kayu bukan sumber kekayaan. Kayu untuk rumah dan pondok, dan tak ada kayu-kayu besar ditebang," kata Nizar.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Baca Lainnya: <a href="https://travel.trubus.id/baca/20985/pasar-teluk-jaring-tempat-berlibur-yang-cocok-untuk-wisatawan-milenial" style="box-sizing: border-box; text-decoration-line: none; background-color: transparent; transition-duration: 0.25s; color: rgb(229, 57, 53) !important;">Pasar Teluk Jaring, Tempat Berlibur yang Cocok untuk Wisatawan Milenial</a></span></p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Diapun mendukung sepenuhnya pembentukan polisi adat sebagai syarat utama agar bisa dibangun jalan di SM Rimbang Baling. Sesuai kesepakatan bersama, panjang jalan tersebut akan mencapai sekitar 30 kilometer dengan lebar berkisar satu hingga 1,5 meter.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> "Ya kita semua harus sama-sama jaga. Jangan dengan adanya jalan nanti, hutan jadi rusak," ujarnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Rimbang Baling, memiliki luas 136 ribu hektare, erdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau tahun 1982. KLHK telah menetapkan kawasan itu sebagai Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) dengan luas 142,156 hektare pada 2016.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 15px 0px; width: 750.5px; font-size: 15px; color: rgb(0, 0, 0); line-height: 21px; font-family: dinpro-regular;"> Topografi hutan yang berbukit dan sungai yang mengalir jernih selama ini menjadi habitat alami bagi flora dan fauna terancam punah, salah satunya adalah Harimau Sumatera. </p>
Polisi Adat di Riau Akan Bantu Jaga Kelestarian Hutan Rimbang Baling
31 Oct 2018