<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;">  Program Sampah Semesta yang dibuat Pemkot Tarakan, masih belum berjalan optimal. Itu pun diakui Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Yonsep.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Menurutnya, yang jadi kendala adalah kekurangan personel, selain fasilitas untuk mendukung program tersebut. “Seiring berjalannya waktu, terdapat sejumlah wilayah yang dalam melaksanakan program tersebut mendapat kesulitan,” ujar Yonsep kepada <em style="box-sizing: border-box;">Bulungan Post</em>, Selasa (30/10).</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Dikatakan, kurang optimalnya program Sampah Semesta di beberapa kawasan, karena warga yang ditawari untuk menjadi personel pengangkut sampah, menolak.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Itu diketahui pihaknya saat berkoordinasi dengan kelurahan. Dari kelurahan menyatakan tak seorang pun menerima tawaran untuk menjadi petugas kebersihan. Selain itu, angkutan sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) yang kurang, kata dia, membuat masyarakat membuang sampah bukan pada tempatnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Karena itulah pihaknya mengupayakan pendistribusian kendaraan pengangkut sampah ke sejumlah kelurahan yang membutuhkan. Idealnya, kata dia, setiap kelurahan seharusnya memiliki 10 kendaraan pengangkut sampah. Hanya saja, keterbatasan anggaran sehingga Pemkot Tarakan hanya dapat memberikan 2 unit.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> "Tapi kabar baik provinsi telah memberikan bantuan kendaraan. Sudah ada sama kami kendaraannya. Dalam waktu dekat kami akan memberikan langsung kepada kelurahan yang memang sangat membutuhkan,” ujarnya.Menurutnya, yang jadi kendala adalah kekurangan personel, selain fasilitas untuk mendukung program tersebut. “Seiring berjalannya waktu, terdapat sejumlah wilayah yang dalam melaksanakan program tersebut mendapat kesulitan,” ujar Yonsep kepada <em style="box-sizing: border-box;">Bulungan Post</em>, Selasa (30/10).</p> <body id="cke_pastebin" style="position: absolute; top: 12px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden; left: -1000px;"> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;">  </p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Dikatakan, kurang optimalnya program Sampah Semesta di beberapa kawasan, karena warga yang ditawari untuk menjadi personel pengangkut sampah, menolak.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Itu diketahui pihaknya saat berkoordinasi dengan kelurahan. Dari kelurahan menyatakan tak seorang pun menerima tawaran untuk menjadi petugas kebersihan. Selain itu, angkutan sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) yang kurang, kata dia, membuat masyarakat membuang sampah bukan pada tempatnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Karena itulah pihaknya mengupayakan pendistribusian kendaraan pengangkut sampah ke sejumlah kelurahan yang membutuhkan. Idealnya, kata dia, setiap kelurahan seharusnya memiliki 10 kendaraan pengangkut sampah. Hanya saja, keterbatasan anggaran sehingga Pemkot Tarakan hanya dapat memberikan 2 unit.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> "Tapi kabar baik provinsi telah memberikan bantuan kendaraan. Sudah ada sama kami kendaraannya. Dalam waktu dekat kami akan memberikan langsung kepada kelurahan yang memang sangat membutuhkan,” ujarnya.</p> </body> <body id="cke_pastebin" style="position: absolute; top: 12px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden; left: -1000px;"> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">PROKAL.CO</span>, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">TARAKAN</span> – Program Sampah Semesta yang dibuat Pemkot Tarakan, masih belum berjalan optimal. Itu pun diakui Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Yonsep.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Menurutnya, yang jadi kendala adalah kekurangan personel, selain fasilitas untuk mendukung program tersebut. “Seiring berjalannya waktu, terdapat sejumlah wilayah yang dalam melaksanakan program tersebut mendapat kesulitan,” ujar Yonsep kepada <em style="box-sizing: border-box;">Bulungan Post</em>, Selasa (30/10).</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Dikatakan, kurang optimalnya program Sampah Semesta di beberapa kawasan, karena warga yang ditawari untuk menjadi personel pengangkut sampah, menolak.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Itu diketahui pihaknya saat berkoordinasi dengan kelurahan. Dari kelurahan menyatakan tak seorang pun menerima tawaran untuk menjadi petugas kebersihan. Selain itu, angkutan sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) yang kurang, kata dia, membuat masyarakat membuang sampah bukan pada tempatnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Karena itulah pihaknya mengupayakan pendistribusian kendaraan pengangkut sampah ke sejumlah kelurahan yang membutuhkan. Idealnya, kata dia, setiap kelurahan seharusnya memiliki 10 kendaraan pengangkut sampah. Hanya saja, keterbatasan anggaran sehingga Pemkot Tarakan hanya dapat memberikan 2 unit.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> "Tapi kabar baik provinsi telah memberikan bantuan kendaraan. Sudah ada sama kami kendaraannya. Dalam waktu dekat kami akan memberikan langsung kepada kelurahan yang memang sangat membutuhkan,” ujarnya.</p> </body> <body id="cke_pastebin" style="position: absolute; top: 12px; width: 1px; height: 1px; overflow: hidden; left: -1000px;"> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">PROKAL.CO</span>, <span style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">TARAKAN</span> – Program Sampah Semesta yang dibuat Pemkot Tarakan, masih belum berjalan optimal. Itu pun diakui Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tarakan, Yonsep.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Menurutnya, yang jadi kendala adalah kekurangan personel, selain fasilitas untuk mendukung program tersebut. “Seiring berjalannya waktu, terdapat sejumlah wilayah yang dalam melaksanakan program tersebut mendapat kesulitan,” ujar Yonsep kepada <em style="box-sizing: border-box;">Bulungan Post</em>, Selasa (30/10).</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Dikatakan, kurang optimalnya program Sampah Semesta di beberapa kawasan, karena warga yang ditawari untuk menjadi personel pengangkut sampah, menolak.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Itu diketahui pihaknya saat berkoordinasi dengan kelurahan. Dari kelurahan menyatakan tak seorang pun menerima tawaran untuk menjadi petugas kebersihan. Selain itu, angkutan sampah dan tempat pembuangan sementara (TPS) yang kurang, kata dia, membuat masyarakat membuang sampah bukan pada tempatnya.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> Karena itulah pihaknya mengupayakan pendistribusian kendaraan pengangkut sampah ke sejumlah kelurahan yang membutuhkan. Idealnya, kata dia, setiap kelurahan seharusnya memiliki 10 kendaraan pengangkut sampah. Hanya saja, keterbatasan anggaran sehingga Pemkot Tarakan hanya dapat memberikan 2 unit.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: nimrodreg; font-size: 14px;"> "Tapi kabar baik provinsi telah memberikan bantuan kendaraan. Sudah ada sama kami kendaraannya. Dalam waktu dekat kami akan memberikan langsung kepada kelurahan yang memang sangat membutuhkan,” ujarnya.</p> </body>
Sampah Semesta Terkendala Personel
31 Oct 2018