<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 10px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: 15px; line-height: 24px; font-family: Arial, sans-serif; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.5px; color: rgb(51, 51, 51);"> <strong style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline;">Suara.com - </strong><a href="https://www.suara.com/tag/pemerintah-republik-kongo" rel="nofollow" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bold; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline; color: rgb(206, 73, 14); background: transparent; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease 0s;">Pemerintah Republik Kongo</a> dan <a href="https://www.suara.com/tag/republik-demokratik-kongo" rel="nofollow" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bold; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline; color: rgb(206, 73, 14); background: transparent; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease 0s;">Republik Demokratik Kongo</a>melaksanakan kunjungan kerja ke sejumlah tempat di Pontianak, <a href="https://www.suara.com/tag/kalimantan-barat" rel="nofollow" style="box-sizing: border-box; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: bold; font-stretch: inherit; font-size: inherit; line-height: inherit; font-family: inherit; vertical-align: baseline; color: rgb(206, 73, 14); background: transparent; text-decoration-line: none; transition: all 0.3s ease 0s;">Kalimantan Barat</a>, selama dua hari, yaitu Sabtu (27/10/2018) dan Minggu (28/10/2018). Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan "The 3rd Meeting of the Partners of Global Peatlands Initiative (GPI-3)", yang diselenggarakan oleh United Nations on Environment Programme (UNEP), di Brazzaville, Maret 2018.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 10px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: 15px; line-height: 24px; font-family: Arial, sans-serif; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.5px; color: rgb(51, 51, 51);"> Pada pertemuan tersebut, paparan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya tentang pengelolaan ekosistem gambut Indonesia mendapat apresiasi tinggi dari 50 negara peserta. Pertemuan itu sendiri menghasilkan Deklarasi Brazzaville, dimana pemerintah Kongo dan Indonesia menyepakati kolaborasi dan kerja sama terkait pengelolaan gambut berkelanjutan.Lembah Gambut Kongo (Congo Basin) merupakan ekosistem gambut dengan luasan terbesar kedua di dunia dan memiliki potensi menyerap karbon yang setara dengan tiga tahun emisi gas rumah kaca global. Kehadiran pemerintah Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo ke Indonesia adalah untuk mempelajari pengelolaan gambut.Adapun delegasi pemerintah Republik Kongo adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Pariwisata Republik Kongo, Ms. Arlette Soudan-Nonaults, didampingi oleh Direktur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Republik Demokratik Kongo, Mr. Jose Ilanga Lofonga.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 10px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: 15px; line-height: 24px; font-family: Arial, sans-serif; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.5px; color: rgb(51, 51, 51);"> Pada kunjungan kerja ke markas Manggala Agni Daops Pontianak, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan berbagi pengalaman terkait upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Menteri Arlette terkesan dengan keberhasilan Indonesia dalam pengendalian karhutla melalui pemanfaatan inovasi dan teknologi, hingga keterlibatan Masyarakat Peduli Api.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; padding: 0px 0px 10px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: 15px; line-height: 24px; font-family: Arial, sans-serif; vertical-align: baseline; letter-spacing: 0.5px; color: rgb(51, 51, 51);"> “Mereka adalah pahlawan yang sebenarnya dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta memastikan lingkungan hidup yang lestari,” ujar Arlette kepada perwakilan Masyarakat Peduli Api, yang turut hadir di markas Manggala Agni</p>
Indonesia Sukses Kelola Gambut, Kongo Kirim Tim untuk Belajar
29 Oct 2018