<p style="line-height: 1.5; color: rgb(49, 49, 50); font-family: Knowledge-Light; margin-bottom: 0px !important; font-size: 18px !important;"> <strong>KONTAN.CO.ID - PALANGKA RAYA</strong>. PT Minamas Plantation menggandeng lima desa untuk mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Desa tersebut akan dibentuk menjadi desa mandiri cegah api. Perusahaan akan memberikan pendampingan untuk pengelolaan lahan berkelanjutan.</p> <p style="line-height: 1.5; color: rgb(49, 49, 50); font-family: Knowledge-Light; margin-bottom: 0px !important; font-size: 18px !important;"> "Pendampingan masyarakat diberikan pemahaman bahaya membakar untuk membuka lahan," ujar <em>Chief Executive Officer</em> (CEO) Region Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah PT Minamas Plantation Jeffry Faizal Kamaruddin saat membuka seminar di Universitas Palangka Raya (UPR), Senin (29/10).Selain tata cara pembukaan lahan tanpa membakar, program desa mandiri cegah api juga akan diberikan pelatihan pemanfaatan limbah. "Ada pemanfaatan limbah untuk pupuk dan barang kerajinan," terang Jeffry.</p> <p style="line-height: 1.5; color: rgb(49, 49, 50); font-family: Knowledge-Light; margin-bottom: 0px !important; font-size: 18px !important;"> Pembentukan desa mandiri cegah api bukanlah yang pertama dilakukan Minamas. Sebelumnya Minamas juga membangun desa mandiri cegah api di Riau dengan bekerja sama dengan 4 desa. Selain bekerja dengan masyarakat, Minamas juga menggunakan teknologi untuk memantau kebakaran hutan. Jeffry bilang Minamas menggunakan satelit yang memantau kebakaran hutan secara langsung (real time).</p>
Minamas gandeng lima desa cegah kebakaran hutan dan lahan
29 Oct 2018