<p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Pembersihan Jembatan Ponulele IV atau lebih dikenal Jembatan Kuning di Kota Palu yang hancur akibat gempa dan tsunami terus dilakukan tim perusahaan pelat merah, PT PP (Persero) Tbk. Namun, ada hal menarik yang dialami pekerja tersebut lantaran pekerjaan ditemani buaya laut.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Para pekerja tersebut kerap menemukan buaya laut sepanjang sekitar dua meter. Menurut salah satu tim pekerja, Ikhsan beranggapan buaya laut itu muncul di sekitar Jembatan Kuning karena terbawa derasnya ombak laut.<span style="color: rgb(255, 255, 255); font-size: 11px; letter-spacing: 1px;">hilah/ Red: Friska Yolanda</span></p> <div class="wrap_detail_set_conten" style="color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif; font-size: 16px;"> <div class="sosmed_share" data-fixed="1" style="float: left; width: 66px; height: 300px; top: 130px; position: fixed;"> <ul style="list-style: none; margin: 0px; padding: 0px;"> <li> <a class="sosmed-popup facebook" href="https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/10/27/ph9c2r370-bersihkan-jembatan-kuning-tim-sering-jumpai-buaya#" rel="https://facebook.com/sharer.php?t=Bersihkan+Jembatan+Kuning,+Tim+Sering+Jumpai+Buaya&u=https://republika.co.id/share/ph9c2r370" style="text-decoration-line: none; color: rgb(0, 0, 0);"><span class="fa fa-facebook" style="display: inline-block; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-stretch: normal; font-size: 23px; line-height: 1; font-family: FontAwesome; text-rendering: auto; -webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: rgb(61, 89, 154); color: rgb(255, 255, 255); padding: 12px 25px; width: 22px; height: auto; text-align: center;"><span id="fbshare" style="letter-spacing: 1px; font-size: 12px; padding-top: 7px; display: block; margin-top: 7px;">0</span></span></a></li> <li> </li> <li> <a class="komentar" href="https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/10/27/ph9c2r370-bersihkan-jembatan-kuning-tim-sering-jumpai-buaya#comment-list" style="text-decoration-line: none; color: rgb(0, 0, 0);"><span class="fa fa-comments" style="display: inline-block; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-stretch: normal; font-size: 23px; line-height: 1; font-family: FontAwesome; text-rendering: auto; -webkit-font-smoothing: antialiased; background-color: rgb(255, 204, 0); color: rgb(255, 255, 255); width: 22px; height: auto; padding: 22px 25px; text-align: center;"><span style="letter-spacing: 1px; font-size: 12px; padding-top: 7px; display: block; margin-top: 7px;">1</span></span></a></li> <li> <a class="fa fa-plus show-share" style="color: rgb(0, 0, 0); display: inline-block; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-stretch: normal; font-size: 23px; line-height: 1; font-family: FontAwesome; text-rendering: auto; -webkit-font-smoothing: antialiased; width: 22px; height: auto; padding: 22px 23px 22px 25px; text-align: center; border: 1px solid rgb(206, 206, 206);"> </a></li> </ul> </div> <div class="set_conten_detail" style="float: right; width: 671px;"> <div class="detail_img_set"> <div class="img_detail" style="width: 671px;"> <img alt="Jembatan kuning yang rusak akibat gempa dan tsunami dengan latar belakang pelangi di Kawasan Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10)." class="lazy" src="https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/jembatan-kuning-yang-rusak-akibat-gempa-dan-tsunami-dengan-_181015125617-404.jpg" style="width: 671px;" /></div> <div class="img_set_teaser" style="width: 671px; display: inline-block; padding-top: 5px; padding-bottom: 26px;"> <div class="img_set_teaser_left" style="float: left; width: 400px;"> <p style="font-size: 10px; font-style: italic; margin: 0px;"> Jembatan kuning yang rusak akibat gempa dan tsunami dengan latar belakang pelangi di Kawasan Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10).</p> </div> <div class="img_set_teaser_right" style="float: right; font-size: 10px; font-style: italic;"> Foto: Antara/Wahyu Putro A</div> </div> <div class="teaser_detail" style="width: 671px;"> <div class="artikel" itemprop="articleBody" style="position: relative;"> <div class="taiching" style="background: rgb(243, 243, 243); padding: 19px; font-weight: bold; color: rgb(51, 51, 51) !important;"> <b>Pembersihan Jembatan Kuning ditargetkan selesai pada 5 November 2018.</b></div> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pembersihan Jembatan Ponulele IV atau lebih dikenal Jembatan Kuning di Kota Palu yang hancur akibat gempa dan tsunami terus dilakukan tim perusahaan pelat merah, PT PP (Persero) Tbk. Namun, ada hal menarik yang dialami pekerja tersebut lantaran pekerjaan ditemani buaya laut.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Para pekerja tersebut kerap menemukan buaya laut sepanjang sekitar dua meter. Menurut salah satu tim pekerja, Ikhsan beranggapan buaya laut itu muncul di sekitar Jembatan Kuning karena terbawa derasnya ombak laut.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <div class="ads detail_text" data-google-query-id="CObqpI6zrd4CFZKfaAodOZENVQ" id="div-gpt-ad-1513840706181-0" style="margin: 0px auto; width: 300px; height: auto;"> <div id="google_ads_iframe_/12890435/desktop_news_detail_text_0__container__" style="border: 0pt none; display: inline-block; width: 300px; height: 250px;"> <iframe data-google-container-id="7" data-is-safeframe="true" data-load-complete="true" frameborder="0" height="250" id="google_ads_iframe_/12890435/desktop_news_detail_text_0" marginheight="0" marginwidth="0" name="" sandbox="allow-forms allow-pointer-lock allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://tpc.googlesyndication.com/safeframe/1-0-30/html/container.html" style="border-width: 0px; border-style: initial; vertical-align: bottom;" title="3rd party ad content" width="300"></iframe></div> </div> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> "Ada sering muncul," kata dia saat ditemui di daerah konstruksi Jembatan Kuning, Palu, Sabtu (27/10).</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Ikhsan mengatakan berdasarkan keterangan warga, terdapat lubang buaya di lokasi tersebut. Karena itu, para pekerja kerap menjumpai buaya yang muncul.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Tak hanya itu, Ikhsan mengatakan, terkadang buaya tersebut naik ke jembatan melalui beberapa puing yang tenggelam ke air. "Jembatan sempat naik ke atas," ujar dia.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Selain melihat buaya, Ikhsan mengatakan pekerja pernah menemukan paru-paru manusia. Kemudian, temuan itu langsung dilaporkan pada Basarnas untuk diamankan.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Ikhsan mengatakan Kementerian PUPR menargetkan pembersihan Jembatan Kuning selesai pada 5 November 2018. Terkait nasib jembatan yang menghubungkan Palu Barat dan Timur, dia mengatakan pembangunan masih menunggu hasil kajian.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> "Nanti dilihat dan dikaji dulu apakah struktur tanahnya pas untuk dibikin lagi," kata dia.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Jembatan berwarna kuning yang juga biasa disebut Jembatan Ponulele selesai dibangun oleh Pemerintah Kota Palu pada 2006 lalu. Jembatan itu menjadi istimewa karena merupakan jembatan lengkung pertama yang ada di Indonesia dan membentang di atas Teluk Talise, Kelurahan Besusu dan Lere, Kota Palu.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px;"> Sejak diresmikan, jembatan setinggi 20,2 meter dari badan jembatan dan memiliki lebar 7,5 meter tersebut menjadi salah satu tempat favorit para wisatawan untuk mengabadikan foto. Beragam momen cantik kerap disaksikan para masyarakat sekitar dari atas jembatan ini, mulai dari pemandangan matahari terbenam hingga pemandangan lautan. </p> </div> </div> </div> </div> </div>
Bersihkan Jembatan Kuning, Tim Sering Jumpai Buaya
27 Oct 2018