<p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Dalam kurun waktu dua minggu terakhir, terdapat beberapa kasus hewan mamalia laut yang terdampar di wilayah-wilayah Indonesia.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makasar, Andry Indryasworo Sukmoputro mengatakan, sudah ada tiga kejadian mamalia yang terdampar di wilayah tempat ia bekerja.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Pertama, paus terdampar di Tahuna, Sulut dan Selayar, serta lumba-lumba yang terdampar di Untia, Sulawesi Selatan.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />  </p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> “Pada Selasa (16/10/2018) ada paus terdampar di Tahuna. Masyarakat kemudian membantu mendorong paus itu ke laut. Meski ada luka tapi bisa diselamatkan. Mereka tidak sempat melakukan pengukuran morfometri dan identifikasi,” ujarnya.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Sedangkan di Selayar, berdasarkan informasi yang didapat dari BPSPL Makassar, seekor paus terdampar di pesisir pantai Tanjung Merayu, Pulau Selayar.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Paus yang terdampar sebelumnya telah diusahakan untuk dikembalikan ke laut, tetapi paus tersebut justru mati dan dikubur di pesisir.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Sementara itu, di Untia, juga ada seekor lumba-lumba yang terdampar di daerah hutan bakau pada Rabu (17/10/2018).</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Tidak hanya itu, BPSPL Padang Satuan Kerja Medan juga mendapatkan laporan dari seorang aktivis Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH) tentang lumba-lumba jenis Bottle Nose Dolphin yang terjaring pukat nelayan di pantai PPI Ujong Seranga, Aceh Barat Daya.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />  </p>
Home » News » Sains Benarkah Banyak Mamalia Laut Terdampar Terkait dengan Gempa?
20 Oct 2018