<p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Belum lama ini, masyarakat cukup dihebohkan dengan kemunculan ubur-ubur dalam jumlah cukup banyak di Pantai Ancol. Tim peneliti plankton dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) masih menunggu kelengkapan hasil analisa laboratorium dan simulasi atau model iklim untuk mengetahui penyebab di balik kemunculan ubur-ubur di perairan Pantai Ancol.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Meski begitu, tim peneliti plankton LIPI mengungkapkan beberapa fakta menarik seputar ubur-ubur yang muncul di Pantai Ancol ini dalam diskusi edukatif di Seaworld Ancol, Sabtu (20/10). Berikut ini adalah  fakta menarik tersebut.Peneliti Plankton Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Arief Rachman mengatakan ada dua jenis ubur-ubur yang muncul di Pantai Ancol. Kedua jenis ubur-ubur tersebut adalah ubur-ubur<em> Phyllorhiza punctata</em> atau <em>spotted jellyfish</em> dan ubur-ubur <em>Catostylus mosaicus</em> atau <em>the jelly blubber</em>. Kedua jenis ubur-ubur ini berasal dari kelas <em>Scyphozoa</em>.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Arief mengatakan kedua jenis ubur-ubur ini termasuk ke dalam kategori <em>mild stringer</em>. Artinya, efek sengatan yang diberikan oleh kedua jenis ubur-ubur ini sangat lemah atau ringan. Umumnya, sengatan kedua jenis ubur-ubur ini tidak memiliki efek samping selain kulit merah dan gatal.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> <strong>Bisa 'Menyengat' Meski Sudah Mati</strong></p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Ubur-ubur merupakan <em>zooplankton</em> yang 95 persen tubuhnya terdiri dari air. Meski begitu, ubur-ubur bisa melindungi diri dari ancaman beragam predator karena memiliki <em>nematocyst</em> sebagai pertahanan diri. <em>Nematocyst</em>merupakan sel penyengat di dalam sel khusus bernama <em>cnidocytes</em> yang terletak di tentakel ubur-ubur.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Arief mengatakan <em>nematocyst</em> teraktivasi secara mekanik, misalnya melalui sentuhan. Ubur-ubur tidak memiliki kendali mengenai apa yang ingin mereka sengat atau tidak sengat. Semua yang menyentuh tentakel ubur-ubur secara otomatis akan tersengat.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Hal ini tetap berlaku meski ubur-ubur sudah mati. Arief mengatakan <em>nematocyst</em> masih tertinggal pada ubur-ubur yang sudah mati. Jika tersentuh, <em>nematocys</em>t yang tertinggal pada tentakel ubur-ubur mati akan tetap memberi respon sengatan.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> "Yang paling bagus ketika berhadapan dengan ubur-ubur, dilihatin saja, jangan disentuh-sentuh. Walaupun mati, sel penyengatnya aktif," papar Arief.</p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;">  </p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> <strong>Kecepatan Super Sengatan</strong></p> <p style="font-size: 19px; line-height: 31px; color: rgb(25, 25, 25); font-family: "Open Sans", sans-serif;"> Sengatan ubur-ubur merupakan bagian dari sistem pertahanan diri mereka di alam liar. Saat tersentuh, ubur-ubur akan segera menembakkan sengatan kepada penyentuhnya seraya mengeluarkan senyawa racun. Arief mengatakan kecepatan ubur-ubur dalam menembakkan sengatan ini mencapai 700 nanosecond.</p>
3 Fakta Menarik di Balik Fenomena Ubur-Ubur Ancol
20 Oct 2018