<p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> <span style="background: transparent; box-sizing: border-box; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant: inherit; font-stretch: inherit; font-size: inherit; vertical-align: baseline; line-height: 16px; text-align: center; font-family: osb;">Manokwari -- Seekor ikan paus terdampar di Pulau Mansinam, Sabtu (8/9/2018). Informasi itu didapatkan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) dari laporan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) pada pukul 09.00 WIT. Tim dari BBTNTC, Komunitas Anak Air Manokwari (KAAM), RAPI, Universitas Papua, WWF dan BPBD Kabupaten Manokwari langsung menuju lokasi kejadian untuk memastikan informasi tersebut</span>.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> Menurut saksi mata, Nando Sanadi, dia melihat pertama kali ikan paus tersebut setelah pulang mancing pada pukul 06.00 WIT. Dia tidak tahu jenis ikan tersebut dan hanya melihat kepalanya berada di dalam air dan ekornya di atas permukaan. Kemudian dia memberitahukan warga Pulau Mansinam untuk melihat bersama-sama.Setelah dilakukan identifikasi, diketahui ikan paus yang terdampar dari jenis hiu paus (Rhincodon typus) berjenis kelamis jantan. Panjang total  8,8 meter dengan lingkar tubuh 4,4 meter. Ditemukan terdampar di sebelah Timur Pulau Mansinam pada koordinat S 0 53’ 20 dan E 134 6’ 1”. Tidak ada bekas luka di tubuhnya, dan matanya berwarna merah darah.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> Menurut Dr. Arnold, seorang dokter hewan, tidak ada tanda-tanda kematian pada bagian luar tubuhnya. Namun diperkirakan ikan itu mati belum sampai 24 jam. Dia menduga ikan tersebut terdampar kemudian mati di pantai Pulau Mansinam.  “Penyebab kematiannya tidak diketahui pasti. Ada kemungkinan ikan tersebut keracunan. Namun untuk memastikan penyebabnya menunggu hasil uji laboratorium,” kata  Dr Arnold.Tim kemudian mengevakuasi hiu paus dengan menggunakan perahu dan beberapa speedboat milik hotel Mansinam dan Dinas Kelautan dan Perikanan ke pantai BLK untuk dikubur. Dalam beberapa menit, pantai BLK ramai didatangi masyarakat. Mereka berbondong-bondong ingin melihat hiu paus yang sudah mati itu. Dengan sigap tim dari Polairud mengamankan lokasi agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 1em; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 1.75em; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> Melalui bantuan Kaporlres Manokwari, alat berat berhasil didatangkan untuk membantu evakuasi ikan tersebut. Dengan menggunakan ekskavator dan bantuan masyarakat, hiu paus berusaha dipindahkan dari laut ke darat. Sekitar satu jam proses memindahkan ikan itu, beberapa kali tali yang digunakan untuk menarik hiu paus itu putus karena beratnya ikan tersebut. Baru pada pukul 20.26 WIT, ekskavator berhasil memindahkan hiu paus dari laut. Selanjutnya ikan tersebut mulai dikubur. Proses evakuasi selesai sepenunhnya pada pukul 21.30 WIT.<span style="background-color: transparent; font-size: inherit; font-variant-ligatures: inherit; font-variant-caps: inherit; font-weight: inherit; letter-spacing: 0px;">Dari foto ID yang direkam, ikan hiu paus itu belum  teridentifikasi dan tidak ditemukan adanya penanda satelit pada siripnya. Sampai dengan saat ini ada 169 individu yang sudah teridentifikasi di Taman Nasional Teluk Cenderawasih dan 47 individu diantaranya diberi penanda satelit.</span></p> <p> <article class="konten" style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; box-sizing: border-box; margin: 1em 0px 0px; padding: 0px; border: 0px; font-variant-numeric: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-stretch: inherit; font-size: medium; vertical-align: baseline; line-height: 16px; text-align: center; font-family: os, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0);"> <div>  </div> </article></p>
Hiu Paus Terdampar di Pulau Mansinam
10 Sep 2018