<p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;">  Malang – Populasi lutung jawa di hutan lindung Malang Selatan cenderung meningkat dalam kurun tiga tahun terakhir. Data Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa, Javan Langur Center (JLC) – The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF IP) menyebutkan, tahun 2017 tercatat 141 ekor.</p> <p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;"> “Ada kecenderungan populasi bertambah di kawasan tersebut,” kata Iwan Kurniawan, Project Manager Javan Langur Center – The Aspinall Foundation Indonesia Program, Minggu, 16 September 2018.</p> <p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;"> Peningkatan populasi lutung jawa di hutan lindung Malang Selatan cukup menggembirakan. Sebab, pada penghitungan populasi awal di hutan Malang selatan tahun 2010 – 2014 ditemukan hanya 53 ekor lutung jawa. Hingga 2018 ini JLC sudah 7 kali melepasliarkan lutung jawa di kawasan tersebut dan bias berkembang biak serta berinteraksi dengan populasi liar.</p> <p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;"> Sebagai gambaran, kawasan hutan lindung RPH Sumbermanjing Kulon berada di wilayah Perhutani KPH Malang. Tipe habitat di kawasan tersebut merupakan hutan hujan tropis dataran rendah dengan jenis dan bentuk vegetasi yang beragam.</p> <p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;"> Kawasan hutan alam yang membujur dari barat (balekambang) hingga ke timur (Kondangiwak) merupakan kantung hutan alam terakhir yang masih tersisa di Malang selatan dan merupakan benteng terakhir untuk perlindungan satwa langka seperti lutung jawa, kukang jawa, macan tutul jawa, elang jawa, rangkong badak, merak hijau dan lain-lain di luar kawasan konservasi.</p> <p style="box-sizing: border-box; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-top: 0px; margin-bottom: 26px; overflow-wrap: break-word;"> Dari hasil survei habitat yang dilakukan oleh TAF IP pada tahun 2016 tercatat sedikitnya ada 104 jenis tumbuhan tingkat pohon dan 85% merupakan jenis tumbuhan pakan yang dikonsumsi Lutung Jawa, seperti Alstonia macrophylla, Laban (Vitex<em style="box-sizing: border-box;"> trifolia</em>), Wadang (Pterospermum diversifolium), Gondang (Ficus variegata.), Waru (Hibiscus tiliaceus), Litsea sp. (Nyampo), Syzygium javanicum, dan lain-lain. TAF IP juga menemukan sedikitnya ada 21 jenis mamalia berukuran sedang hingga besar dan 125 jenis burung di hutan Malang selatan.</p>
POPULASI LUTUNG JAWA DI MALANG SELATAN MENINGKAT
16 Sep 2018