<p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> -Pelestarian cagar budaya yang masuk kawasan hutan register 34 B, Tangkit Tebak di Kecamatan Tanjung Raja, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kabupaten Lampung Utara masih menunggu putusan hasil koordinasi Balai Arkeologi Jawa Barat dengan instansi terkait, yakni; pihak kehutanan.</p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Lampung Utara, Nani Rahayu,  di ruang kerjanya, Senin (10/9/2018) mengatakan pihaknya masih menunggu hasil keputusan Balai Arkeologi Jawa Barat terkait upaya  pelestarian cagar budaya seperti situs bersejarah Barus Kodok ataupun situs lain yang belum terdata yang letak lokasinya masuk hutan register 34 B, Tangkit Tebak  di Kecamatan Tanjung Raja. Hal ini dilakukan sebab, untuk kepentingan pelestarian cagar budaya  wilayah mesti di buka untuk penelitian, sedangkan kawasan tersebut hutan tangkapan air yang juga mesti di jaga keberadaannya. </p> <p>  </p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> <ins class="adsbygoogle" data-ad-client="ca-pub-3784200952034602" data-ad-format="auto" data-ad-slot="4233454376" data-adsbygoogle-status="done" style="box-sizing: border-box; display: block; height: 0px;"><ins id="aswift_1_expand" style="box-sizing: border-box; display: inline-table; border: none; height: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 750px; background-color: transparent;"><ins id="aswift_1_anchor" style="box-sizing: border-box; display: block; border: none; height: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 750px; background-color: transparent; overflow: hidden; opacity: 0;"><iframe allowfullscreen="true" allowtransparency="true" frameborder="0" height="90" hspace="0" id="aswift_1" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_1" scrolling="no" style="box-sizing: border-box; width: 750px; left: 0px; position: absolute; top: 0px; height: 90px;" vspace="0" width="750"></iframe></ins></ins></ins></p> <p>  </p> <p style="box-sizing: border-box; margin: 0px 0px 10px; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> "Untuk pelestarian situs bersejarah yang terletak di kawasan hutan register atau hutan lindung seperti situs Barus Kodok, pihaknya masih menunggu putusan hasil koordinasi Balai Arkeologi Jawa Barat dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memiliki kewenangan khusus di wilayah tersebut karena pelestarian cagar budaya dan wilayah hutan lindung sebagai kawasan daerah tangkapan air sama-sama penting,"  ujarnya.</p>
Pelestarian Cagar Budaya di Kawasan Register Tunggu Hasil Koordinasi Balai Arkeologi
11 Sep 2018