<p color:="" font-size:="" gill="" helvetica="" open="" overflow-wrap:="" style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; text-rendering: optimizeLegibility; margin: 0px 5em 1rem 0px; font-family: " tenor=""> Yusran tersenyum puas melihat hamparan mangrove di depannya. Begitu rimbun, jauh berbeda dengan kondisi empat tahun silam. Jika pertama kali datang ke tempat itu, maka orang tak akan mengira kalau tempat itu dulunya hamparan kosong, bekas tambak yang tak terurus. Puluhan tahun ditinggal pemiliknya karena tak produktif lagi.</p> <p color:="" font-size:="" gill="" helvetica="" open="" overflow-wrap:="" style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; text-rendering: optimizeLegibility; margin: 0px 5em 1rem 0px; font-family: " tenor=""> “Dulu tempat ini kosong, bekas tambak yang tak lagi terurus. Tahun 2014 kita mulai tanami, meski proses pengerjaannya sudah dilakukan sejak 2011. Sekarang bisa dilihat bagaimana perubahannya yang drastis,” ungkap Yusran Nurdin Massa, peneliti dari <em style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; text-rendering: optimizeLegibility;">Blue Forests</em>, sambil memperlihatkan beberapa foto sebelum ada penanaman mangrove di daerah tersebut.</p> <p color:="" font-size:="" gill="" helvetica="" open="" overflow-wrap:="" style="box-sizing: border-box; -webkit-font-smoothing: antialiased; text-rendering: optimizeLegibility; margin: 0px 5em 1rem 0px; font-family: " tenor=""> Kawasan rehabilitasi mangrove itu berada di Dusun Kurricaddi, Desa Nisombala, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kawasan ini kini dikelola oleh Universitas Muhammadiyah, di mana sebelumnya diinisiasi sebagai situs belajar pengelolaan mangrove dan tambak ramah lingkungan.</p>
Kembali Lebat, Ini Cerita Sukses Rehabilitasi Mangrove Kurricaddi
06 Aug 2018