<p> <span style="color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;">Wahana Lingkungan Hidup ( Walhi) Kalimantan Barat mengungkapkan terdapat 201 titik api ( hotspot) yang berada di dalam kawasan perusahaan di Kalbar. Direktur Eksekutif Walhi Kalbar, Anton P Widjaya mengatakan, berdasarkan data titik api pada tanggal 14 Agustus 2018 yang di overlay dengan peta sebaran konsesi di Kalimantan Barat, dari 790 titik api terdapat 201 titik api berada di dalam konsesi. Jumlah titik api di kawasan konsesi perusahaan tersebut, sebut Anto, sekaligus menjawab pernyataan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman yang menyebutkan penyebab kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat )Kalbar) adalah masyarakat. Pernyataan tersebut menurutnya merupakan cerminan rendahnya komitmen institusi tersebut dalam menegakkan hukum dalam kasus kejahatan lingkungan.</span><br style="box-sizing: border-box; color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;" /> <br style="box-sizing: border-box; color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;" /> <span style="color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;">"Kami menyayangkan pernyataan Dirjen PPI KLHK tersebut karena tidak berpijak pada data, subjektif dan terkesan melindungi korporasi yang sengaja membakar ataupun lahan konsesinya terbakar," ujar Anton saat dihubungi, Senin (27/8/2018). Overlay sebaran titik api yang dilakukan Walhi Kalbar, ungkap Anton, bersumber dari Citra Modis C6 Kalimantan Barat NASA 2018 dengan confidence 80-100 persen dengan Peta Sebaran Investasi di Kalimantan Barat . Meski demikian, Walhi Kalbar tidak menafikkan fakta bahwa ada masyarakat yang mengelola lahannya dengan cara membakar dengan skala kecil.</span><br style="box-sizing: border-box; color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;" /> <br style="box-sizing: border-box; color: rgb(42, 42, 42); font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 14px;" />  </p>
Waspada Kebakaran Lahan, Ada 201 "Hotspot" di Kawasan Perusahaan di Kalbar
28 Aug 2018