<p> <span style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; background-color: rgb(238, 238, 238);">Di daerah perkotaan yang padat penduduk, air seringkali menimbulkan masalah bagi lingkungan hidup. Di saat musim hujan, air seringkali menjadi sumber bencana karena tanah tak lagi mampu menyerapnya dengan cepat. Di musim kemarau, air menjadi barang mahal dan langka karena tanah tidak lagi menyimpan air yang bisa diambil dan dimanfaatkan oleh manusia. Tanaman menjadi layu dan kering karen tidak mendapatkan air dari tanah.</span><br style="box-sizing: border-box; word-break: break-word; overflow-wrap: break-word; min-width: 0px; color: rgb(72, 72, 72); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /> <br style="box-sizing: border-box; word-break: break-word; overflow-wrap: break-word; min-width: 0px; color: rgb(72, 72, 72); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px;" /> <span style="color: rgb(72, 72, 72); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; background-color: rgb(238, 238, 238);">Salah satu langkah upaya untuk mengatasi kelebihan dan kekurangan air ini adalah dengan membuat sumur resapan atau biopori di perkarangan rumah masing-masing. Sumur resapan atau biopori ini bisa menampung air dari curah hujan agar tidak langsung mengalir. Tanah secara perlahan akan menyerap air yang tertampung pada sumur resapan atau biopori tersebut untuk disimpan dalam pori-porinya. Sehingga air yang terserap dan tersimpan oleh tanah lebih banyak.</span></p>
Membuat sumur resapan atau biopori
23 Jan 2019