<p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> <strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Styrofoam atau sterefoam Sang Sampah Abadi</strong>, mengingatkan saya akan sebuah <a href="https://alamendah.wordpress.com/2010/05/19/tips-mendaki-gunung-untuk-pendaki-pemula/" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);" title="Mendaki Gunung">pendakian gunung</a> ketika salah satu anggota ada yang membawa bekal makanan dengan diwadahi styrofoam. Senior yang mengetahui, langsung menghardik dan menyuruh mengganti wadahnya. Katanya, haram seorang pencinta alam membawa styrofoam karena ia adalah sampah abadi. Sampah styrofoam gak akan pernah bisa terurai.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> <strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mengenal</strong> <strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Styrofoam atau Sterefoam</strong>. Sampai sekarang saya tidak mengetahui bahasa Indonesia dari styrofoam. Beberapa orang mengalihbahasakannya menjadi sterefoam, meskipun sepertinya kata tersebut tetap tidak tertera dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Namun <a href="https://alamendah.wordpress.com/2012/05/16/styrofoam-atau-sterefoam-sang-sampah-abadi" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);" title="styrofoam">styrofoam</a> atau sterefoam sudah jamak kita temukan dan gunakan. Styrofoam banyak digunakan mulai pada pengemasan barang-barang elektronik hingga sebagai kemasan makanan.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Styrofoam (disebut juga polystyrene) umumnya berwarna putih bersih. Bentuknya simpel dan ringan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene ini kerap dijadikan bungkus makanan lantaran mampu mencegah kebocoran dan mampu mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang. Bentuknya yang ringan menjadikan styrofoam mudah dibawa. Makanan yang disimpan di sana juga tetap segar dan utuh. Tidak hanya itu, alasan dipilihnya styrofoam sebagai bahan pembungkus makanan terlebih karena biaya pengemasannya yang murah.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Dengan segala kelebihannya itulah, styrofoam kini menjadi pilihan utama dalam membungkus makanan. Mulai dari restoran cepat saji, pedagang jajanan di pinggir jalan, hingga dalam berbagai acara dan kegiatan, styrofoam sering kali menjadi pilihan.</p> <div class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_4786" style="background: rgb(241, 241, 241); border: 0px; margin: 0px auto 20px; padding: 4px; vertical-align: baseline; clear: both; line-height: 18px; max-width: 100%; text-align: center; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; width: 386px;"> <a href="https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);"><img alt="Styrofoam sebagai pembungkus makanan" class="wp-image-4786 " height="261" sizes="(max-width: 376px) 100vw, 376px" src="https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg?w=376&h=261" srcset="https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg?w=376&h=261 376w, https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg?w=250&h=174 250w, https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg?w=400&h=278 400w, https://alamendah.files.wordpress.com/2012/05/styrofoam.jpg 537w" style="background: transparent; border: none; margin: 5px 5px 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; max-width: 622px;" title="styrofoam" width="376" /></a> <p class="wp-caption-text" style="background: transparent; border: 0px; margin: 5px 5px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; font-family: "Helvetica Neue", Arial, Helvetica, "Nimbus Sans L", sans-serif; color: rgb(119, 119, 119); font-size: 12px;"> Styrofoam sebagai pembungkus makanan (gbr: inhabitat.com)</p> </div> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Namun di balik kelebihannya itu, styrofoam ternyata sangat berbahasa bagi kesehatan. Komponen styrofoam (<em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">benzen, carsinogen, dan styrene</em>) dapat menimbulkan kerusakan pada sum-sum tulang belakang, menimbulkan anemia dan mengurangi produksi sel darah merah hingga meningkatkan resiko kanker. Komponen ini mudah terlepas saat styrofoam bersentuhan dengan panas, lemak, atau minyak.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> <strong style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Styrofoam Sampah Abadi yang Tidak Terurai.</strong> Di samping berbahaya bagi tubuh, styrofoam atau sterefoam pun berbahaya bagi lingkungan. Jika <a href="https://alamendah.wordpress.com/2009/07/23/dampak-plastik-terhadap-lingkungan/" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);" title="Sampah Plastik">sampah plastik</a>membutuhkan waktu hingga 500-an tahun untuk dapat terurai di dalam tanah, styrofoam justru tidak pernah dapat terurai. Sehingga sebungkus sampah styrofoam di dalam tanah akan tetap pada bentuknya, tidak berubah, apalagi hancur hingga kapanpun, mungkin hingga kiamat tiba.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Dengan jumlah styrofoam yang kita gunakan dalam seharinya, dikalikan jumlah penduduk bumi, dikalikan jumlah hari, dapat kita bayangkan berapa banyak sampah styrofoam yang kemudian akan menumpuk mencemari tanah, <a href="https://alamendah.wordpress.com/tag/air/" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);" title="Air">air</a>, dan <a href="https://alamendah.wordpress.com/2011/02/27/tingkat-pencemaran-laut-indonesia/" style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(116, 51, 153);" title="Pencemaran Laut">laut</a> di bumi. Dengan berbagai kandungan kimia yang terdapat di dalamnya, berapa banyak organisme bumi yang akan menerima dampaknya?. Dengan konsumsi sampah styrofoam kita saat ini, bisa jadi puluhan tahun yang akan datang, bumi berubah menjadi daratan styrofoam.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Saat ini telah ditemukan styrofoam yang disebut <em style="background: transparent; border: 0px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oxodegradable Polystyrene</em>, yang katanya lebih ramah lingkungan. Styrofoam jenis ini telah diberi tambahan bahan oxium sehingga dapat terurai meskipun membutuhkan waktu hingga 4 tahun.</p> <p style="background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; border: 0px; margin: 0px 0px 24px; padding: 0px; vertical-align: baseline; color: rgb(51, 51, 51); font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif; font-size: 16px; text-align: justify;"> Namun yang pasti kita semua meski memahami bahwa kita sebenarnya harus membayar sangat mahal dengan semakin banyaknya timbunan sampah abadi yang tidak akan terurai seiring dengan penggunaan stryofom yang katanya praktis dan murah. Akankah kita mewariskan ‘bumi styrofoam’ pada cucu-cucu kita?.</p>
Styrofoam atau Sterefoam, Sang Sampah Abadi
10 Jan 2019