<p> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;"> Pria tamatan SD ini mampu berkreasi dengan barang-barang bekas dan mendatangkan uang. Ahmad Taufik (32) warga Dusun Pesisir, Desa Mlaten, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, ini mengolah sampah jadi berbagai model handycraft cantik.</span><br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Dia pun membuktikan ide kreatifnya ini dengan membuat miniatur berbagai alat musik hingga alat transportasi. Karya ciamik ini berasal dari sampah-sampah yang ada di sekitarnya. Seperti memanfaatkan kayu-kayu bekas, botol mineral, plat besi, tulang ikan dan aneka barang yang tak terpakai sebagai material utama membuat aneka miniatur seperti gitar, drum, seruling, mobil, motor, kapal, bahkan ada pigora hingga lampu hias.</span><br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Semua ini bahannya tak beli, saya ambil dan kumpulkan dari sampah di pantai, atau saya ambil di jalan-jalan," kata Taufik di rumahnya, Kamis (30/8/2018).</span><br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Saya ototidak membuat miniatur. Saya awalnya menyalurkan hobi saja. Saya kan juga tergabung dalam komunitas Vespa dan juga sering main musik,"</span></p> <center style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;"> <p>  </p> </center> <p> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Pria yang berprofesi sebagai nelayan ini mengaku ide memanfaatkan bahan-bahan bekas muncul pada awal 2010. Dia bercerita, saat pulang melaut dia melihat banyak sampah kayu hingga botol plastik air mineral menumpuk di pantai. Tiba-tiba terpikir memanfaatkan bahan-bahan tersebut.</span><br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">"Awalnya saya kumpulkan saja, lalu saya pilah-pilah mana yang bisa dimanfaatkan. Ada banyak tulang ikan juga saya kumpulkan," terang pria yang juga aktif di komunitas motor dan musik ini.</span><br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <br style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;" /> <span style="color: rgb(45, 45, 45); font-family: Helvetica, Arial; font-size: 16px;">Saat waktu luang, ia akhirnya memulai mengutak-atik bahan-bahan bekas yang ia kumpulkan. Sekali dua kali gagal, dicoba lagi dan lagi. Hingga akhirnya ia berhasil membuat miniatur gitar dan motor.</span></p>
Nelayan Ini Buktikan Limbah Kayu-Plastik Bisa Jadi Handycraft Cantik
30 Aug 2018