<p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <strong style="margin: 0px; padding: 0px;">BANJARBARU </strong>- Video ribuan Ikan naik permukaan laut dan berloncatan ke atas dek kapal tongkang di sekitar pelabuhan penyeberangan di Kotabaru, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu masih jadi perbincangan.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Warga Tarjun, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, memang dihebohkan dengan <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/fenomena" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="fenomena">fenomena</a> yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya. Video dan foto <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/fenomena" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="fenomena">fenomena</a> tersebut terekam di akun facebook/katana beberapa waktu lalu.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Warga Tarjun, atau warga sekitar pelabuhan penyeberangan sontak ramai, karena melihat banyaknya ikan-ikan yang berloncatan naik ke darat, atau tepian laut. Bahkan ribuan ikan dari permukaan air berloncatan naik ke tongkang.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);">  </p> <div class="tribun-mark" style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <p style="margin: 0px; padding: 0px;"> Mengenai <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/fenomena" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="fenomena">fenomena</a> tak biasa ini ada penjelasannya secara ilmiah, Dosen program studi Manajemen sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Suhaili Asmawi kepada <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Banjarmasinpost.co.id</em> , Senin (27/8/2018), mengatakan ikan mencari oksigen.</p> "Diduga karena massa air dari Selat Makasar (atau dari Laut Jawa) dengan suhu tinggi memasuki selat laut atau bisa juga karena kenaikan suhu air laut setempat  yang diikuti dengan penurunan oksigen terlarut, sehingga ikan berenang ke arah pesisir Pulau Kalimantan (dalam hal ini wilayah Desa Tarjun) "dengan harapan" mendapatkan massa air yg bersuhu sesuai kebutuhan," katanya.</div> <div class="tribun-mark" style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <p style="margin: 0px; padding: 0px;"> Kata Suhaili, kalau di perairan daratan, hal serupa sering terjadi pada musim kemarau.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px;"> "Ikan baung muncul kepermukaan Sungai Barito atau Negara dan berenang ke tepi menuju muara anak sungai yang suhunya relatif rendah dan lebih kaya oksigen. Ini disebut "baung manau," ujarnya.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px;"> Pendapat serupa disampaikan Dosen FPK-ULM Slamat, bahwa ada beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan <a href="http://medan.tribunnews.com/tag/fenomena" style="margin: 0px; padding: 0px; outline: 0px; color: rgb(1, 111, 186); text-decoration-line: none;" title="fenomena">fenomena</a> ikan naik ke daratan seperti ada perbedaan tekanan salinitas antara di permukaan dan di dasar perairan dimana kadar salinitas di dasar lebih tinggi dari permukaan.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px;"> Kondisi ini kemudian ditambah lagi dengan perubahan suhu yang terjadi secara mendadak menyebabkan oksigen dalam air lepas dari ikatannya, sehingga air secara mendadak kekurangan oksigen yg berdampak negatif pada semua organisme yg hidup di dalamnya.</p> </div> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Kondisi tersebut ditanggapi secara refleks oleh tubuh ikan yang melompat secara tidak sadar kepermukaan air. Keadaan ikan tersebut makin diperparah dengan berkumpulnya semua ikan dipermukaan air, dimana pada saat itu terjadi rebutan konsumsi oksigen secara bersamaan sementara kadar oksigen semakin menipis sehingga dalam waktu singkat akan terjadi kematian masal," katanya.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> Secara biologis, Witiyasti Imaningsih Dosen Prodi Biologi FMIPA ULM juga menyatakan kemungkinan karena ikan <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> kekurangan oksigen.</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);">  "Mungkin karena air laut tercemar. Bermacam macam, bisa jadi pencemaran minyak yang bocor atau tumpah. Atau bisa juga blooming alga (perkembang biakan dengan jumlah yang sangat banyak) sehingga mengurangi oksigen yang diperlukan ikan,"</p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" /> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />  </p> <p style="margin: 0px; padding: 0px; color: rgb(50, 50, 51); font-family: "Open Sans", arial, sans-serif; font-size: 13px; background-color: rgb(235, 235, 235);"> <br style="margin: 0px; padding: 0px;" />  </p>
Ribuan Ikan Laut Loncat ke Dek Tongkang di Kotabaru, Ini Penjelasan Akademisi
28 Aug 2018