<p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebanyak 11 provinsi di wilayah Indonesia sangat rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan,mengatakan, dari jumlah tersebut, termasuk di dalamnya Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> "Kesebelas Provinsi itu adalah, Aceh, Sumut, Riau, Jambi, Sumsel, Kepulauan Bangka Belitung, Kalbar, Kaltim, Kalteng, Kalsel, dan juga Papua," ungkapnya, Minggu (26/8/2018).</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> Edison memaparkan, berdasarkan data yang dimiliki Subbid Pengelolaan Citra Satelit Cuaca BMKG hingga tanggal 20 Agustus 2018, untuk wilayah Sumut tercatat terdapat sebanyak 218 jumlah titik panas dengan tingkat kepercayaan lebih dari 50%. Sementara untuk Aceh, tercatat ada sebanyak 124 jumlah titik panas.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> Sedangkan lanjut Edison, dari data tersebut, untuk Provinsi Sumut di sepanjang tahun 2015 juga tercatat ada sebanyak 590 titik panas, tahun 2016 ada 817 titik panas, dan 2017 ada 245 titik panas. Begitu juga untuk Provinsi Aceh pada tahun 2015 ada 218 titik panas, 2016 ada 431 titik panas, dan 270 titik panas.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> "Umumnya ada dua penyebab kebakaran hutan dan lahan ini, yakni karena ulah manusia dan kejadian alam," ujarnya.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> Untuk kejadian alam, jelas Edison, kebakaran hutan dan lahan biasanya terjadi karena kombinasi udara yang sangat kering dan gesekan antar pohon, letusan gunung berapi, maupun sambaran petir.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> "Kebakaran di bawah tanah pada daerah gambut juga dapat menyulut kebakaran pada hutan yang ada di atas tanah pada musim kemarau," jelasnya.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> Namun sambung Edison, kebakaran hutan dan lahan paling sering terjadi adalah akibat ulah manusia. Umumnya hal ini dikarenakan pembakaran yang dilakukan untuk membuka lahan baru.</p> <p style="color: rgb(0, 0, 0); font-family: "roboto slab", Arial; font-size: 15px;"> "Awalnya lahan yang dibakar sedikit, namun menjalar kedaerah lain. Begitu juga kecerobohan karena tidak mematikan api unggun dengan benar, maupun membuang puntung rokok sembarangan," pungkasnya.</p>
Wilayah Sumut dan Aceh Rentan Kebakaran Hutan
26 Aug 2018