Kebakaran Lahan Hutan di Klaten Meluas ke Selatan

Kebakaran lahan hutan di Kabupaten Klaten meluas ke sisi selatan perbukitan di Kecamatan Bayat. Kawasan hutan di bukit Jabalakat di Desa Paseban, Kecamatan Bayat giliran dilalap api. Kepala Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Eko Tri Raharjo mengatakan kebakaran terjadi pada Sabtu (25/8) siang sekitar pukul 10.00. ''Ini kebakaran kali kedua sebab Hari Kamis sore juga sudah terjadi,'' jelasnya, Sabtu (25/8). Menurut Eko, kebakaran diketahui warga desanya sebab ada asap tebal di kawasan hutan dekat dengan makam Ki Ageng Pandanaran. Saat dicek ternyata api sudah menyala melalap semak di hutan. Masyarakat di sekitar langsung bertindak memadamkan api dengan kayu, ranting dan air. Api akhirnya bisa dipadamkan tetapi justru muncul titik api lagi di sisi utara bukit yang masuk wilayah Desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Luas lahan hutan yang terbakar di desanya sekitar empat hektare. Api hanya menghanguskan semak dan tidak merusak pohon yang ditanam Perum Perhutani. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan sebab lokasi sebenarnya tidak berdampingan dengan permukiman. Kejadian itu merupakan kali kedua di desanya selama sepekan sebab sebelumnya kawasan itu sudah terbakar. Hanya kebakaran pada hari Kamis terjadi di kawasan perbatasan antara Desa Paseban, Kecamatan Bayat dan Melikan, Kecamatan Wedi. Menyikapi ancaman kebakara itu, warga desanya sudah siaga sejak sebulan terakhir. Baik dengan sosialisasi maupun patroli. Capai Puncak Hal itu, kata Eko, semata karena mengingat musim kemarau sudah mencapai puncaknya dan sebagian kawasan hutan berdekatan dengan permukiman penduduk. Sebelumnya diberitakan, hutan di kawasan Gunung Pegat Desa Krakitan, Kecamatan Bayat terbakar. Api melalap semak dan mendekati permukiman di bawahnya. (SM/ 17/7). Menurut Plt Kepala Seksi Pemadam Kebakaran Satpol PP Pemkab Klaten, Nur Khodik untuk menjangkau kawasan di puncak bukit sangat sulit bagi mobil pemadam. ''Kebakaran lahan dan rumpun semakin sering terjadi,'' katanya. Menurutnya hampir setiap hari ada kasus kebakaran lahan kosong, semak, atau rumpun bambu. Rata-rata yang terjadi berada di dekat permukiman bahkan sudah mengarah ke permukiman penduduk. Kasus kebakaran lahan semakin sering sebab masuk puncak kemarau semak dan ilalang mengering. Untuk mencegah kebakaran pada lahan, Dinas meminta masyarakat tidak membakar sampah sembarangan, membuang puntung rokok, bermain korek api di kawasan hutan atau semak. Apabila membakar sampah diminta tidak ditinggalkan begitu saja.